Abstrak
Zakat
merupakan kewajiban agama yang harus dikeluarkan bagi umat muslim yang mampu
sesuai dengan syariat agama Islam, zakat sebagai ibadah amaliyah yang
menjurus ke aspek social. Potensi
zakat secara nasional yang besar, masih menyisakan permasalahan bagi
pengelolaan zakat. Pengelolaan yang
dimaksud meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengordinasian dalam
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Oleh karena itu peneliti,
mengembangkan model pengelolaan zakat dengan pendekatan balanced scorecard yang bersifat teknis, taktis,
strategis dan operasional. Balanced Scorecard diciptakan untuk menetapkan goals dan sekaligus melakukan pengukuran atas
pencapaiannya, sehingga secara tidak langsung dalam aplikasinya, sistem ini
dapat dipakai sebagai alat penetapan strategi keuangan dan strategi manajerial
koprehensip yang bersifat taknis teknis
dan operasional dalam rangka revitalisasi Lembaga
Pengelola Zakat yang amanah,
profesional dan transparan. Oleh
karena itu permasalahan penelitian adalah bagaimana implementasi balanced
scorecard dalam rangka revitalisasi Lembaga Pengelola Zakat menunju Good Organzation Governance. Penelitian dilakukan pada Lembaga Pengelola
Zakat yang beroperasi di Jawa Tengah khususnya pada LAZISNU, LAZISMU dan LAZISMA
Jawa Tengah.
Penelitian ini merupakan penelitian kebijakan yang menggunakan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada lembaga
pengelola zakat yang beroperasi di Jawa Tengah. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan Kuesioner untuk memperoleh informasi dari para
pengelolah Zakat, Karyawan, Muzakki maupun Mustahik. Sedangkan data sekunder
diperoleh dengan melakukan studi kepustakaan, kajian ilmiah dan dokumen-dokumen
dari laporan pengelolaan zakat lembaga yang bersangkutan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengelolaan zakat pada lembaga LAZISNU
Jateng, LAZISMU Jateng dan LAZISMA MAJT yang diteliti berdasarkan Balance
Scorecard secara umum belum cukup baik. Hambatan Pengelolaan ZIS lebih pada
kurangnya SDM dalam organisasi LAZISNU, LAZISMU maupun LAZISMA Jateng yang
masing-masing hanya memiliki seorang karyawan sehingga tidak dapat melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen dengan optimal. Implementasi balanced scorecard
dalam rangka revitalisasi Lembaga Pengelola Zakat menunju Good Organzation Governance pada LAZISNU, LAZISMU dan
LAZISMA Jawa Tengah belum dilaksanakan secara maksimal khususnya dalam
perspektif keuangan. Sedangkan dari perspektif
pelanggan yang cenderung baik. Perspektif bisnis
internal dari ketiga LAZIS tersebut dinyatakan kurang.
Kode : LSI.11.2013Judul : Revitalisasi Manajemen ZIS pada Lembaga Amil Zakat dengan PendekatanBalanced Scorecard (Studi pada Lembaga Amil Zakat di Jawa Tengah )Penulis : Ari Kristin Prasetyoningrum, SE., M. Si.Rahman El Junusi, SE., MMDr. Musahadi, M.Ag.Tolkah, MATahun : 2013Ukuran : 14,5 x 21 cmJumlah Hlm. : 198 halaman