Abstrak
Ketidakefisiennya
yang terjadi di BMT BMT Fosilatama (54,08%), BMT At Taqwa (50,13%), BMT
Walisongo (50,13%) dan BMT Binama (16,55%) dan BMT Hudatama (7,07%) dapat
diidentifikasikan dari pengelolaan input yang kurang maksimal atau pengelolaan
output yang kurang minimal. Ketidakefisienan bisa disebabkan beberapa hal,
diantaranya:
- Output melebihi atau kurang dari kapasitas normal. Dilihat dari data pada lampiran dapat disimpulkan bahwa output yang dimiliki dari ke-5 BMT tersebut kurang dari kapasitas normal, sedangkan output yang didapat tidak maksimal. Ini berarti harus ada pengelolaan input kembali.
- Dari hasil profitabilitas nilai z yang sangat tidak berpengaruh adalah simpanan dengan pembiayaan, sehingga bisa disimpulkan seberapa besar simpanan yang dimiliki BMT tidak mempengaruhi nilai outputnya. Sedangkan modal dan penerimaan beban operasional masing-masing BMT sangat berpengaruh pada outputnya (pembiayaan, pendapatan operasional dan bagi hasil)
- Karena modal dan beban operasional sangat berpengaruh maka kedua variable inilah yang bisa direkomendasikan untuk merubah pengelolaannya.
Kode : LSI.004.2014Judul : Mengukur Kinerja Operasional BMT Pada Tahun 2010Ditinjau dari segi Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis (DEA)(Studi Kasus BMT Di Kota Semarang)Penulis : Heny Yuningrum, SE., M.SiTahun : 2012Ukuran : 14,5 x 21 cmJumlah Hlm. : 136 halaman