Mengukur Kinerja Operasional BMT Pada Tahun 2010 Ditinjau dari segi Efisiensi



Abstrak
Ketidakefisiennya yang terjadi di BMT BMT Fosilatama (54,08%), BMT At Taqwa (50,13%), BMT Walisongo (50,13%) dan BMT Binama (16,55%) dan BMT Hudatama (7,07%) dapat diidentifikasikan dari pengelolaan input yang kurang maksimal atau pengelolaan output yang kurang minimal. Ketidakefisienan bisa disebabkan beberapa hal, diantaranya:
  • Output melebihi atau kurang dari kapasitas normal. Dilihat dari data pada lampiran dapat disimpulkan bahwa output yang dimiliki dari ke-5 BMT tersebut kurang dari kapasitas normal, sedangkan output yang didapat tidak maksimal. Ini berarti harus ada pengelolaan input kembali. 
  •  Dari hasil profitabilitas nilai z yang sangat tidak berpengaruh adalah simpanan dengan pembiayaan, sehingga bisa disimpulkan seberapa besar simpanan yang dimiliki BMT tidak mempengaruhi nilai outputnya. Sedangkan modal dan penerimaan beban operasional masing-masing BMT sangat berpengaruh pada outputnya (pembiayaan, pendapatan operasional dan bagi hasil) 
  • Karena modal dan beban operasional sangat berpengaruh maka kedua variable inilah yang bisa direkomendasikan untuk merubah pengelolaannya.

     Kode                : LSI.004.2014
     Judul                : Mengukur Kinerja Operasional BMT Pada Tahun 2010
  Ditinjau dari segi Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis (DEA)
 (Studi Kasus BMT Di Kota Semarang)
     Penulis             : Heny Yuningrum, SE., M.Si
     Tahun               : 2012
     Ukuran              : 14,5 x 21 cm
     Jumlah Hlm.      : 136 halaman